Mikki Ferini – Indonesian Cute, Hot & Sexy Model


Aku sekedar ingin berbagi pengalaman ketika aku making love
dengan temanku bernama Reni. Ia adalah tema kuliahku yang
berkulit putih mulus serta sexy sekali. Sebenarnya sudah cukup
lama aku sangat tertarik dengan bodynya.Kalau melihat dia, aku
sering bayangkan betapa asyiknya jika making love dengannya.

Suatu ketika aku berkunjung ke rumahnya, kebetulan saat itu
rumahnya sedang kosong. Ketika aku diajak masuk, aku nggak
ngira kalau dia lagi nyetel VCD. Aku kemudian diajak nonton
bareng. Ternyata disetel adalah film BF. Kulihat dia cukup
menikmati tontonan tersebut. Beberapa saat kemudian secara
nggak sadar ia mengelus elus pahaku dan terus naik ke barangku
yang sudah tegang lihat adegan di TV. Ia terus mengelus elus
barangku.

Akhirnya aku jadi nggak sabar, kupelorotkan aja celanaku. Ia
tampak girang melihat barang ku yang sudah berdiri tegak
dengan gagah. Ia Tampak bernafsu dan langsung mengelus-elus
barangku, serta menciumi kemaluanku.

Aku jadi tambah nggak sabar, langsuang saja kujejalkan
kemaluanku kemulutnya. Ternyata ia menyambutnya dan dengan
canggih sekali ia mainkan barangku di mulutnya. Aku
benar-benar nggak ngira kalau dia ahli sekali melakukan oral
sex dan kuakui bahwa permainan mulutnya cukup hebat. Ia
demikian ahli mengombinasikan antara hisapan, gigitan serta
jilatan.

Aku merasakan sangat kenikmatan yang luar biasa. Dan ia
tampaknya semakin bersemangat ketika aku juga merespon dengan
mengenjot kemaluanku di mulutnya. Bahkan ketika aku mencoba
untuk mencabutnya, ia berusaha mencegahnya, sehingga
kemaluanku tidak bisa lepas dari mulutnya. Bukan hanya batang
kemaluanku saja yang dimainin. Bijikupun kadang-kadang
dikulum-kulum sambil sesekali digigit-gigit.

Akh….. luar biasa sekali. Sambil menggigit bijiku, batang
kemaluanku dileus-elus serta diremas-remas. Dan ketika aku
sudah nggak tahan lagi, tampaknya ia tahu dan langsung batang
kemaluanku kembali dimasukkan ke mulutnya dan memperhebat
kuluman serta sedotannya.

Akhirnya aku benar-benar nggak tahan dan bermasuk mencabut
dari mulutnya. Tapi rupanya ia nggak rela kemaluanku keluar
dari mulutnya, sehingga spermaku keluar di mulutnya.
Ahhh….benar-benar kurasa nikmat ketika spermaku tertumpah
keluar. Ia tampak gembira sekali dengan keluarnya spermaku. Ia
sedot semua spermaku seakan-akan nggak rela spermaku tertumpah
denga percuma. Namun karena aku mengeluarkan sperma cukup
banyak sehingga sebagian keluar menetes dimulutnya. Reni
mengusap spermaku yang keluar dari mulutnya dengan tangannya,
kemudian menjilati tangannya yang belepotan spermaku. “Ah…
San punyamu enak sekali”.

Rupanya Reni belum puas dengan permainan awal tersebut. Ia
kembali menjilati kemaluanku, sehingga dalam waktu singkat
kemaluanku kembali tegang. Ia tampak gembira sekali. Namun
untuk kali ini aku juga ingin merasakan vaginanya. Langsung
aja aku telanjangi dia, sehingga tubuhnya yang mulus
terpampang di depanku. Aku terkagum dengan bodynya yang
aduhai. Payudaranya cukup besar dan kencang, sedangkan
bulu-bulu kemaluannya cukup lebat menutupi vaginanya. Langsung
aku buka lebar-lebar kedua pahanya, dan aku tancapkan
kemaluanku. …….AHHH………..”ia menjerit kecil ketika
kemaluan menancap sebagian. Aku masih nggak puas karena baru
sebagian yang masuk, sehingga aku tancapkan lebih dalam lagi.
Reni benar-benar kelojotan ketika kemaluanku mulai
merojok-rojok kemaluannya dengan dengan hebat. Ia berusaha
mengimbangi dengan goyang-goyangnya yang menurutku luar biasa
sekali, sehingga aku merasa kan seakan-akan kemaluanku
diplintir-plintir.

“……..ah…..ah…..ah……” Ia terus mengerang-ngerang
ketika genjotan kemaluanku semakin kuperhebat, hingga
tiba-tiba ia menggerang dengan hebat, dan kemudian lemas, dan
tampak kelelahan. Aku tahu ia sudah orgasme. Tapi aku nggak
perduli. Bahkan aku memperhebat genjotanku. Dan ketika aku
sudah mulai merasakan akan keluar, segera kucabut kemaluanku
dan kembali kujejalkan ke mulutnya. Reni tampak senang sekali,
ketika untuk kedua kalinya spermaku tertumpah dimulutnya. Dan
untuk kedua kalinya pula ia hisap habis spermaku.









0 komentar:

Posting Komentar

Trackbacks/Pingbacks

Archive Post