Voice dan SMS Makin Murah

Positioning sebagai layanan SMS murah, rupanya tidak cukup bagi IM3. Baru-baru ini, IM3 menambah benefit baru dengan merilis tarif bicara Rp 0,01 per detik. Tarif ini berlaku setelah detik ke 90 atau 1,5 menit untuk sesama pelanggan Indosat. Pada 90 detik pertama berlaku tarif Rp 15/detik, selanjutnya Rp 0,01/detik.

Namun, skema tarif yang berbeda berlaku untuk panggilan antar operator, termasuk PSTN. Indosat menerapkan tarif berulang per 90 detik. Pada 90 detik pertama berlaku tarif Rp 25/detik, kemudian 90 detik kedua berlaku tarif Rp 0,01/ detik. Pada 90 detik ketiga tarif kembali ke Rp 25/detik dan begitu seterusnya.

''Kami ingin memberikan benefit baru pada pelanggan IM3. Bila sebelumnya mereka menikmati layanan SMS murah, sekarang ditambah dengan layanan bicara murah. IM3 tetap fokus pada layanan SMS, tarif promo Rp 0,01/detik ini melengkapi layanan yang dimilikinya,'' kata Division Head Prepaid Brand Management, Gde Krishna Jaya.

Tarif bicara murah disebut Gde merupakan benfit baru untuk pelanggan IM3 yang didominasi kalangan muda. Kelompok ini memiliki tingkat komunikasi suara maupun SMS yang tinggi. Salah satu indikasinya, program SMS murah yang dikembangkan IM3 mendapat respon tinggi.

Namun demkian, berdasarkan riset internal terungkap bahwa sebagian pelanggan IM3 menggunakan nomor berbeda untuk berkomunikasi. ''Kalau SMS menggunakan IM3, menelepon menggunakan nomor kedua. Dengan program ini, pelanggan cukup menggunakan IM3 saja, tak perlu lagi menggunakan nomor kedua untuk menelepon. Menelepon dan SMS cukup pakai IM3, karena sama-sama murah,'' papar Gde.

Ia sependapat bahwa tarif murah merupakan program kustomisasi untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Di sisi yang lain, tarif murah diharapkan mampu menjadi selling point baru bagi IM3. Karena dengan tarif murah untuk nilai Rupiah yang sama, melanggan akan menikmati waktu berbicara yang lebih panjang.

Sekalipun menawarkan promosi Rp 0,01 per detik, Gde melukiskan ada kalangan yang masih belum percaya dengan struktur tarif ini. Bahkan klaim bahwa tarif IM3 masih mahal. ''Struktur tarif IM3 simpel dan transparan. Silakan bandingkan sendiri, benar enggak tarif kami lebih mahal dibandingkan dengan kompetitor,'' papar Gde.

Tudingan bahwa tarif yang diberlakukan mahal, juga dialami XL. ''Seorang analis ekonomi menyebut trif rata-rata XL mencapai Rp 1200,- Padahal faktanya kan enggak seperti itu. Tahun 2007 tarif rata-rata sekitar Rp 580 per menit, kami berencana menurunkan lagi menjadi kurang dari Rp 400,- ''kata President Direktur XL, Hasnul Suhaimi.

Hasnul mengungkap, angka Rp 1200 per menit rupanya diperoleh berdasarkan trafik voice yakni 55 persen onnet, 30 persen off net dan 15 persen fixed line. Hasnul merevisi data itu. ''Tahun 2007, trafik on net mencapai 78 persen, off net 18 persen dan fixe line 6 persen. Kalau data trafik ini yang menjadi acuan, besaran tarif rata-rata versi analis tadi akan berubah,'' papar Hasnul.

Ia mengungkapkan bahwa tarif murah merupakan satu fase pada industri seluler. Setelah fase coverage driven, berkembang ke fase tariff driven dan kemudian quality driven. ''Kita tengah berada dalam fase tariff driven menuju quality driven. Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah dengan tarif murah operator mampu memberikan kualitas yang prima,'' kata Hasnul. Ia khawatir tarif murah yang ditawarkan operator akan diikuti dengan penurunan kualitas layanan.

Tarif murah untuk layanan prepaid, memang tengah menjadi tren. Bila IM3 menawarkan tarif murah, KartuAs menawarkan SMS murah. Pada program ini KartuAs menawarkan SMS antarpelanggan dengan tarif sekitar Rp 40 per SMS dan SMS antaroperator dengan tarif Rp 149 atau diskon 50 persen dibandingkan dengan tarif normal. Saudara kandungnya, Simpati, sebelumnya merilis Simpti Per Detik (Simpati Pede) dengan tarif Rp 0,5/detik setelah menit pertama.

SMS murah, kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Syarif Syarial Ahmad, merupakan respon terhadap kebutuhan dan perilaku pelanggan. ''Kami melihat perilaku pelanggan kartu As gemar ber-SMS, terutama dengan sesama pelanggan Telkomsel. Kami berharap program SMS murah ini dapat secara signifikan memberikan penghematan anggaran komunikasi mereka," kata Syarif.

Untuk menikmati program ini, pelanggan cukup mengetik SM kemudian SMS ke 8999. Selanjutnya pelanggan akan mendapat SMS konfirmasi dan mulai menikmati 200 SMS sesama Telkomsel dan diskon 50 persen SMS ke operator lain dengan tarif Rp.10.000 yang dipotong dari pulsa yang dimilikinya.

Paket SMS tersebut dapat dinikmati selama 14 hari. Apabila kurang bisa menambah dengan cara yang sama. Untuk paket tambahan, pelanggan akan mendapatkan paket 300 SMS dengan tarif Rp 10.000,- dapat digunakan selama 14 sejak pembelian pertama.

Sekalipun menawarkan program baru, berbagai benefit yang telah dinikmati pelanggan KartuAs tidak berkurang. Program SMS Murah Kartu As ini berlaku hingga 31 Mei 2008. Seiring dengan digelarnya program ini, program Bonus 100 SMS juga masih berlaku. Hal ini tentunya menjadikan benefit yang diberikan Kartu As semakin banyak," papar GM Marketing Telkomsel, Nirwan Lesmana.

Tarif Promo IM3 dan KartuAs, makin memperpanjang daftar tarif promo murah. Sebelumnya XL tarif promo Rp 0,1/detik setelah 2,5 menit untuk panggilan sesama operator. Untuk komunikasi hingga menit ke 2,5 berlaku tarif Rp 10/detik. XL memberlakukan tarif berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Di daerah tertentu diberlakukan tarif lebih murah dibandingkan dengan tarif yang berlaku di Jabodetabek.

Group Head Brand Marketing Indosat, Teguh Prasetya mengatakan program promo Rp 0,01 hanyalah bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Indosat. Melalui program ini, IM3 membidik 1,4 juta pelanggan baru untuk dua bulan ke depan.

Teguh menambahkan, penetrasi pengguna seluler Indonesia sekitar 40 persen, masih menyisakan ruang untuk bekembang bagi operator telekomunikasi. Bahkan, penetrasi tersebut bisa mencapai di atas 100 persen mengingat pengguna seluler Indosat banyak yang menggunakan lebih dari satu ponsel. Sehingga, fenomena down growth masih belum akan dirasakan dalam beberapa tahun ke depan. (Sumber: republika.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Trackbacks/Pingbacks

Archive Post