Broadband Prabayar IM2

PT Indosat Mega Media (IM2) meluncurkan IM2 Broadband Prabayar. Layanan ini menyediakan akses kecepatan tinggi 3,5 G HDSPA (High Speed Downlink Access) untuk pada pengguna internet tanpa harus berlangganan dan membayar biaya bulanan. Konsepnya mirip dengan layanan seluler prabayar. Pengguna internet hanya perlu membeli kartu perdana yang sudah dibundling dengan pulsa dan mengisi ulang setiap kali diperlukan. Ini merupakan upaya IM2 untuk melakukan penetrasi pasar ritel. ''Ini adalah inovasi baru dari IM2. Kami ingin agar internet dapat dinikmati seluruh masyarakat, dari pelajar hingga mahasiswa, dimanapun,'' ungkap Presiden Direktur IM2, Indar Atmanto dalam peluncuran IM2 Broadband Prabayar, di Jakarta. Industri internet memang sedang berkembang. Penurunan harga perangkat komputer mendorong tingkat adopsi internet yang semakin luas di masyarakat, terutama remaja. Hal ini mendorong IM2 mengeluarkan layanan internet yang lebih terjangkau melalui IM2 Broadband Prabayar. Layanan ini memberikan kendali sepenuhnya di tangan konsumen. Target pasarnya adalah pengguna internet yang memiliki dana terbatas yang merujuk pada segmentasi remaja dan mahasiswa. Namun, tak menutup kemungkinan para profesional yang bekerja. Kontrol biaya yang dikeluarkan untuk mengakses internet pun akan semakin mudah. Untuk menggunakan IM2 Broadband Prabayar, cukup membeli starter pack yang terdiri dari USIM dan voucher perdana senilai Rp 150 ribu dengan kapasitas 160 MB. Jika pulsa sudah habis, bisa langsung diisi ulang dengan voucher isi ulang yang dapat dibeli di reseller IM2 dan gerai Indosat di seluruh Indonesia. Denominasi yang disediakan oleh IM2 adalah Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu. Biaya untuk akses internet prabayar ini adalah Rp 0,6/ kb. Selain dijual terpisah, IM2 juga membundling layanannya dengan modem data card dari ZTE. Untuk paket modem dan starterpack, IM2 memasarkan dengan harga Rp 1,8 juta. Menurut GM Perencanaan dan Pengembangan Bisnis IM2, Hermanudin, selain tak terikat kontrak seperti halnya internet postpaid, pelanggan juga dapat menciptakan user name dan password sendiri sesuai dengan keinginan. IM2 juga memberikan konsep kombinasi yang fleksibel berdasarkan volume based dan time based dalam mengakses internet. Menanggapi pertanyaan tentang migrasi dari paskabayar ke prabayar, Hermanudin menegaskan hal tersebut dimungkinkan. Namun, pelanggan paskabayar harus terlebih dahulu menuntaskan kontrak yang dibuatnya dengan IM2. Karena layanan internet paskabayar dilakukan per paket dengan durasi waktu yang telah ditentukan. Namun Indar membantah ketika ditanyakan bahwa layanan prabayar ini merupakan upaya untuk menutupi ketidaksuksesan di paskabayar. ''Layanan paskabayar kita mendapatkan respon yagn cukup baik dari masyarakat. Dalam waktu setahun, jumlah pelangganya mencapai lebih dari 20 ribu,'' akunya. IM2 nampaknya sangat optimis dengan layanan internet prabayr terbarunya. Hal ini terlihat dari target sebesar 3000-5000 kartu terjual hingga pertengan tahun nanti. Apalagi ditambah dengan coverage yang sudah mencakup 22 juta populasi Indonesia hingga akhir tahun 2007. ''Coverage daerah 3,5 G IM2 hingga akhir 2007, mencapai 11 kota dan tujuh kabupaten. Di tahun 2008, jumlah tersebut akan terus bertambah. IM2 bersama dengan induk perusahaannya-Indosat akan menambah jumlah daerah hingga 22 kota yang mencakup 24 juta populasi penduduk Indonesia. Penambahan daerah baru, antara lain di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan,'' kata Hermanudin. (Sumber: republika.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Trackbacks/Pingbacks

Archive Post