Para pakar yakin, fenomena itu disebabkan oleh perubahan pada es yang ada di permukaan Pluto di saat planet ini memasuki tahap baru dari orbit selama 248 tahun.
Gambar-gambar baru ini memperlihatkan nitrogen yang membeku semakin bersinar di utara dan semakin gelap di bagian selatan.
"Perubahan-perubahan ini kemungkinan besar merupakan dampak dari mencairnya es di kutub yang terkena sinar matahari, sementara di kutub lainnya membeku," demikian pernyataan Institut Sains Teleskop Ruang Angkasa NASA, Jumat (5/2)
Namun sejumlah pakar astromoni menyatakan kaget dengan perubahan tersebut. ''Sedikit mengejutkan melihat perubahan ini terjadi demikian besar dan demikian cepat," ujar Marc Buie, dari Southwest Research Institute. "Ini tidak pernah terjadi sebelumnya."
Tahun 2006, para astronomi mencabut status Pluto sebagai planet penuh menjadi planet kecil. Planet yang terletak sangat jauh dan jauh lebih kecil dari delapan planet lain di tata surya ini memang jauh lebih kecil dari beberapa bulan yang ada di ruang angkasa.
Para pakar astronomi juga memprediksi, warna merah ini diperkirakan tidak berdampak pada suhu di pluto. Meski ada warna kemerahan, suhu permukaan Pluto tetap sangat dingin, di titik -233C.
Sumber: republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Trackbacks/Pingbacks