Untuk meneliti rasio jari dengan tingkat agresivitas ini, Allison A. Bailey dan Dr. Peter L. Hurd, ilmuwan dari Universitas Alberta, Edmonton, Kanada, mengukur panjang jari 298 siswa psikologi dan meminta mereka mengisi daftar pertanyaan untuk mengukur agresivitas mereka.
Dalam suatu wawancara, salah satu ilmuwan itu, Allison A. Bailey, menyebutkan bahwa faktor penting yang menjadi penyebab agresivitas itu adalah hormon testosteron pada pria dan bukan panjang atau pendeknya jari tangan. Kata Allison, berbagai penelitian yang mengukur kadar hormon testosteron saat seorang bayi laki-laki sedang dalam kandungan ibunya, menunjukkan adanya hal yang aneh.
Allison menyebut bahwa laki-laki yang memiliki kadar testosteron yang tinggi, jari telunjuknya relatif lebih pendek daripada jari manisnya.
“Berlebihnya testosteron relatif menentukan panjangnya jari manis di kemudian hari,” kata Dr. Peter L. Hurd, salah seorang rekan Allison.
Jadi, laki-laki berjari telunjuk lebih pendek dibanding jari manisnya itu menjadi pertanda bahwa di saat bayi, kadar testosteronnya lebih banyak. Dan ini mempengaruhi tingkat agresivitas pria itu. “Tingginya testosteron menyebabkan seorang pria agresif,” ujar Allison.
Namun, antara testosteron dan panjangnya jari ini mungkin dipengaruhi oleh “Faktor ketiga yang lebih penting dan berpengaruh,” tambah Dr. Peter. Penelitian itu menegaskan bahwa berbagai kejadian yang dialami bayi saat di kandungan menjadi faktor penentu dan mempengaruhi kepribadian sang bayi kelak di saat dewasa.
Temuan ini bukan merupakan barang baru yang mengaitkan antara panjangnya jari telunjuk dan jari manis dengan kepribadian. Penelitian sebelumnya bahkan menyebutkan bahwa laki-laki yang jari telunjuknya jauh lebih pendek daripada jari manisnya memiliki bakat dalam bidang olahraga dan cenderung lebih dominan serta maskulin terhadap wanita.
Namun, penelitian lain menunjuk hal yang mencengangkan. Laki-laki yang berjari telunjuk lebih pendek dengan jari manisnya punya risiko tinggi menderita autis dan mengalami defisiensi kekebalan tubuh.
Lebih penting dari semua itu, Allison menegaskan bahwa perilaku dan lingkungan pergaulan seseorang sebenarnya menjadi faktor penting yang mempengaruhi banyak hal dalam kepribadian seseorang. “Soal rasio panjang jari hanya bagian kecil dari seluruh faktor yang lebih kompleks,” ungkap Allison.
Sumber: kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Trackbacks/Pingbacks