Paryadi mengatakan, peringatan titik kulminasi tahun ini diadakan dalam bentuk rangkaian kegiatan semeriah mungkin. "Kami juga menyiapkan tribun yang mengelilingi lokasi titik kulminasi agar mudah dilihat oleh pengunjung," ujarnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya dilingkari kotak kecil sehingga sulit bagi pengunjung untuk melihat peristiwa alam tersebut. "Kalau tahun-tahun sebelumnya para pengunjung berebut mengerumuni pusat kotak sehingga tidak terlihat seperti apa pergerakannya titik kulminasi tersebut," ujarnya.
Ia berharap, cuaca pada hari puncak titik kulminasi, Selasa (23/3) tidak mendung agar pergerakan titik kulminasi hingga nol derajat bisa disaksikan bersama-sama.
Untuk acara yang juga hanya terjadi di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, Equador, Peru, Columbia dan Brazil ini, pemerintah Kota Pontianak telah mengundang tamu-tamu dari Brunei Darussalam dan Malaysia.
[inilah.com]
0 komentar:
Posting Komentar
Trackbacks/Pingbacks