NEW YORK--Sebuah asteroid yang termasuk di dalam daftar batu angkasa berpotensi membahayakan Bumi ditangkap kamera melalui planet kita baru-baru ini. Ternyata, ukurannya lebih besar daripada yang diperkirakan para astronom.
Asteroid itu melewati Bumi pada 19 April dan datang dalam 1,5 juta mil (2,4 juta km) dari Bumi. Ini kira-kira enam kali jarak antara Bumi dan bulan.
Asteroid itu melewati Bumi pada 19 April dan datang dalam 1,5 juta mil (2,4 juta km) dari Bumi. Ini kira-kira enam kali jarak antara Bumi dan bulan.
Para astronom menggunakan sistem radar planet pada teleskop radio Arecibo terkenal di Arecibo, Puerto Rico, untuk memfoto asteroid, bernama 2005 YU55, selama empat hari yang dimulai pada 19 April. Foto itu memperlihatkan asteroid tampak sebagiannya menyala saat terbang melalui sistem surya.
"Pada saat itu, kami telah mengklasifikasikan 2005 YU55 sebagai ancaman potensial," kata Steve Chesley, seorang ilmuwan dengan Near-Earth Object Program Office NASA di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California.
Chesley mengatakan, pengamatan Arecibo terbaru itu memungkinkan para astronom untuk tidak memperkirakan 2005 YU55 memukul Bumi sampai 100 tahun ke depan. Tambahan pengamatan yang lebih baik akan membantu memperbaiki perkiraan tersebut.
Pengamatan Arecibo mengungkapkan beberapa rincian baru yang tak terduga tentang batu angkasa yang dekat itu. Para astronom menemukan bahwa asteroid tersebut berukuran sekitar 1.300 kaki (400 meter) dan 2 kali lebih besar dari dugaan sebelumnya.
Asteroid 2005 YU55 pertama kali ditemukan oleh astronom Robert McMillan, tim deteksi Spacewatch, pada 28 Desember 2005. Dan ini bukan satu-satunya kesempatan para astronom untuk mempelajari 2005 YU55.
Pada 8 November 2011, asteroid tersebut akan menyelesaikan perjalanan mengelilingi matahari dan mampir ke Bumi lagi dengan memasuki orbit bulan. Asteroid ini seharusnya terbang pada jarak 191.120 mil (307.577 km), sekitar delapan per sepuluh jarak antara Bumi dan Bulan. Jarak dari bumi ke bulan adalah rata-rata sekitar 238.900 mil (384.472 km).
Asteroid tersebut tidak menimbulkan risiko yang berdampak pada Bumi saat kembali tahun depan. Tapi, para astronom akan terus mengawasinya.
NASA secara rutin mengamati asteroid dan komet yang mungkin terbang dekat bumi dengan jaringan teleskop di daratan dan luar angkasa. Program Near-Earth Object Observations bertanggung jawab atas penemuan asteroid yang mungkin berbahaya dan mempelajari orbit mereka untuk menjelaskan adanya kemungkinan mereka menabrak bumi.
Sejauh ini, program tersebut telah menemukan 85% asteroid besar yang melayang di dekat bumi. Program ini hanya mendeteksi 15% bebatuan luar angkasa dengan luas 140 meter serta berpotensi menyebabkan kerusakan secara luas jika menabrak bumi. Hanya 5% asteroid dengan ukuran 50 meter yang ditemukan.
Paham bahaya makin dekat, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama telah mengusulkan kenaikan anggaran NASA untuk melacak asteroid.
Obama juga mengumumkan proyek ambisius, petualangan luar angkasa di asteroid pada 2025. Tak hanya ingin mendirikan tonggak penjelajahan langit, misi ini juga bertujuan mempelajari sifat-sifat dan kondisi asteroid.
Diharapkan, misi ke asteroid bisa membantu para astronom menemukan cara untuk membelokkan batu ruang sebelum mereka mengancam seluruh kehidupan di Bumi.
http://blogb-ex.blogspot.com/
http://blogb-ex.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar
Trackbacks/Pingbacks