Cerita diatas bukanlah sebuah isapan jempol atau dongeng tentang open source belaka, melainkan kejadian nyata yang terjadi di Australia. Integral Energy adalah perusahaan penyedia listrik terbesar kedua di australia. Kekhawatiran akan serangan virus, hacker, ataupun teroris cyber dari negara lain yang akan menyerang objek vital dinegara tersebut telah menjadi perhatian beberapa pihak di pemerintahan australia. Bahkan mereka juga khawatir akan penggunaan Windows di infrastruktur yang sifatnya kritikal dan vital.
Dalam kasus Integral Energy ini, ternyata banyak sekali komputer yang berbasis Windows didalam jaringan Integral Energy yang sudah terinfeksi virus, dan harus dibangun ulang.
sumber: PC mild edisi 21/2009, sumber utama theinquirer.net
"semoga pengalaman dari negara tetangga ini menjadi pelajaran buat pengelola pembangkit listrik yang ada di Indonesia, terutama yang sistem kendalinya sudah terintegrasi dan komputer yang digunakan berbasis Windows. Karena tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi juga di Indonesia, akibat kekecewaan atas kinerja PLN sebagai satu-satunya pengelola energi listrik di negeri ini, yang dianggap oleh sebagian masyarakat, masih belum mampu untuk menyediakan energi listrik sesuai yang dibutuhkan"
0 komentar:
Posting Komentar
Trackbacks/Pingbacks